Pajak Sembako, Solusi Perekonomian Indonesia???

 Assalamualaikum sahabat,

Di masa pandemi gini, perekonomian merupakan permasalahan yang sangat dominan bagi suatu negara tak terkecuali negara Indonesia. Banyak masyarakat yang sangat terpuruk dan membutuhkan bantuan materi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Walau begitu, pemerintah pun berusaha untuk membantu masyarakatnya agar dapat hidup dengan nyaman walau dengan serba kesulitan. Bantuan sosial pun dikerahkan untuk rakyat menengah kebawah walau dengan berhutang. Dikutip dari APBN kita yang secara rutin dirilis Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah Indonesia per akhir April 2021 adalah tercatat sebesar 6.527,29 triliun. Dana tersebut pastinya akan digunakan terus menerus untuk negara, mulai dari bantuan sosial untuk masyarakat, hubungan komunikasi termasuk pembelian vaksin dari negara lain untuk mencegah bertambahnya pasien Covid-19.


Tentunya, Indonesia tak akan terus menerus berhutang kepada negara lain. Pemerintah pun berencana mengeluarkan kebijakan pajak sembako kepada masyarakat. Mulai dari beras dan gabah, jagung, sagu, kedelai, garam konsumsi, daging, telur, bumbu-bumbuan, umbi-umbian, sayur-sayuran, susu, maupun pada buah-buahan. Yang berharap dari situ, perekonomian bangsa indonesia akan terbantu. Lantas, apakah mungkin tak ada yang dirugikan?, Apakah masyarakat yang dibantu dalam hal materi, justru tak akan dibebankan lagi dengan pajak sembako ini?. Padahal, masyarakat kalangan atas pun, tak menutup kemungkinan akan terbebankan dengan pajak sembako ini, apalagi masyarakat kalangan menengah kebawah.


Sungguh rumit negara ini. Hutang semakin melonjak, permasalahan tak terselesaikan, semakin banyak pula kriminal dan aksi-aksi yang tak terduga terjadi pada negara ini. 


baca juga : https://rahmadanydesty.blogspot.com/2020/09/benarkah-terorisme-berasal-dari-islam.html

Lantas, mengapa yah Indonesia terus berhutang pada negara lain?, apakah Indonesia tak punya kas negara dan sumber pendapatan negara yang tetap selain pajak?


Penyebab Indonesia terus berhutang

Ada beberapa sebab bangsa Indonesia terus berhutang pada negara lain, yaitu:

Indonesia menjadikan pajak sebagai sumber tetap kas negara

Pajak dijadikan sebagai sumber tetap kas negara, bagaimana ketika banyak warga masyarakat yang tak taat aturan untuk membayar pajak?, tentunya kas negara pun tak akan tercapai dengan mudah. Apalagi pajak dikenakan bagi semua masyarakat, tentunya juga bagi rakyat miskin yang notabenenya tak sanggup membayar. Selain itu, masih banyak rakyat yang terbilang mampu tak membayar pajak dengan berbagai alasan. So, bisakah Indonesia bertahan hanya dengan pajak? tentu tidak. Makannya, Indonesia terus berhutang.

Tak adanya sumber kas yang lain

Indonesia merupakan negara dengan sumber alam yang melimpah, mulai dari hasil tambangnya, pertaniannya, hasil lautnya, dan eksplor alamnya. Namun, Indonesia masih saja menginpor barang dari luar yang tentunya itu lebih mahal dibanding barang lokal. selain itu, Indonesia juga terus mengekspor barang mentah kita dengan harga yang murah, dan yang paling parahnya, Indonesia memberikan pabrik-pabrik tambangnya kepada pihak swasta baik lokal maupun asing. Padahal, pabrik-pabrik tersebut bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan negara selain pajak. 

Minimnya pengetahuan tentang pengolahan barang mentah

Adanya kepemilikan perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia. Tentunya karena Indonesia tak mampu mengolah sendiri barang mentah mereka. Sedangkan, pihak swasta hanya mengolah mentahnya saja kemudian menginpornya.


Dari pernyataan di atas, maka pajak sembako ataupun pajak lainnya bukanlah solusi untuk perekonomian Indonesia. Lantas apa solusinya?, yaitu dengan membangun sumber Pendapatan negara yang lain, bukan hanya pajak.

<script data-ad-client="ca-pub-8570592520764966" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar